Kantor Bahasa Provinsi NTB Gelar Lokakarya Kosakata Bahasa Daerah 2024

Mataram, 16 April 2024--Pengayaan pemahaman bahasa daerah merupakan salah satu program berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada pelaksanaannya, program tersebut dilakukan dalam beberapa tahap. Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan tahapan kegiatan Lokakarya Kosakata Bahasa Daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo Tahun 2024.

Kegiatan ini menjadi salah satu tahapan penting dalam menghasilkan pemahaman bahasa daerah yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Puji Retno Hardiningtyas. Dalam Berbagainya, ia menyampaikan bahwa kegiatan Lokakarya Bahasa Daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo bertujuan untuk mengolah dan memverifikasi data dasar bahasa dan istilah yang diperoleh pada kegiatan inventarisasi bahasa daerah. Ia menekankan peran penting partisipasi masyarakat penutur asli dalam mengembangkan pemahaman bahasa daerah.

Saat ini Tim Analis Kata dan Istilah Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melakukan pengambilan data di empat kabupaten di Provinsi NTB pada bulan Februari 2024 lalu. Kegiatan tersebut menghasilkan 1.000 pemahaman bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo. Kegiatan ini membutuhkan peran dan dukungan penutur asli untuk terus aktif menggunakan dan mengembangkan bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo di Nusa Tenggara Barat,” tuturnya saat membuka kegiatan secara resmi di Aula Cilinaya Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (16/4).

Hal yang tidak kalah penting dalam tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah verifikasi dan validasi ilmu pengetahuan yang dihasilkan dapat digunakan untuk penyusunan kamus, baik kamus bahasa daerah maupun kamus budaya. Kegiatan ini memudahkan Tim Kelompok Kerja Layanan dan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan dalam menyeleksi, memverifikasi, dan menyenting hasil kosakata bahasa daerah hasil inventarisasi.

Berdasarkan laporan ketua panitia, Safoan Abdul Hamid, kegiatan Lokakarya Kosakata Bahasa Daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo pada tahun 2024 ini merupakan penyelenggaraan kegiatan tahun keempat. Kegiatan dikemas dalam bentuk pemaparan oleh narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi serta pembahasan data pemahaman berbentuk panel oleh peserta dan narasumber.

Kami berharap Bapak dan Ibu peserta kegiatan yang hadir saat ini dapat membersamai kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan usulan kosakata bahasa daerah yang telah terkumpul. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wadah bersama untuk merevisi dan menambahkan kosakata penting yang berpotensi menjadi entri Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),” ungkapnya menyampaikan harapan kegiatan ini.

Kegiatan Lokakarya Kosakata Bahasa Daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa--Kamis, 16--18 April 2024. Peserta kegiatan yang hadir sejumlah 51 orang yang terdiri atas 17 orang penutur bahasa Mbojo pada hari Selasa, 16 April 2024 ; 17 orang penutur bahasa Samawa pada hari Rabu, 17 April 2024; dan 17 orang penutur bahasa Sasak pada hari Kamis, 18 April 2024. Latar belakang peserta yang terlibat dalam kegiatan ini beragam mulai dari dosen, akademisi, peneliti, guru, budayawan, penulis, masyarakat tokoh, pelajar, dan duta bahasa.

Narasumber yang menyampaikan materi terbagi menjadi tiga segmen sesuai hari pelaksanaan kegiatan. Pada hari pertama, lokakarya membahas bahasa Mbojo. Narasumber terdiri atas Imansyah dari Universitas Pendidikan Mandalika Mataram yang menyampaikan materi Bentuk dan Fungsi Klitika Pronomina dalam Bahasa Mbojo dan Rahmatia Ardila dari Stipar Soromandi Bima menyampaikan materi Bahasa Daerah Mbojo-Inge Ndai (Tarlawi) sebagai Identitas Masyarakat Wawo. Pada hari kedua, lokakarya membahas bahasa Samawa. Narasumber yang memberikan materi adalah Burhanuddin dari Universitas Mataram dengan materi Panorama Definisi Lema Bahasa Sumbawa dan Toni Budiantara dari SMPN 1 Terano dengan materinya Ma Tu Pariri Kosakata Basa Samawa Kewa Balong Tu Sanuman Tode Mudi. Selanjutnya, pada hari ketiga segmen pembahasan bahasa Sasak. Narasumber yang menyampaikan materi nantinya adalah Sudirman dari Universitas Mataram dengan materi Eksistensi Bahasa Sasak pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 dan Murahim dari Universitas Mataram dengan materi Identitas Etnis dalam Bahasa Sasak.

Pada kegiatan lokakarya ini, narasumber tidak sebatas memberikan materi yang berkaitan dengan pemahaman bahasa daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo, tetapi juga memberikan pendampingan secara aktif dalam sesi diskusi panel verifikasi wawasan bahasa daerah. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil inventarisasi bahasa daerah yang melibatkan semua elemen pendukung.