Sejarah Singkat Kantor Bahasa Provinsi NTB
Salah satu ciri bahasa adalah dinamis, selalu mengalami perubahan. Dengan sifat dinamisnya, bahasa pada masa tertentu akan menampakkan perbedaan dibandingkan dengan masa lainnya. Perubahan itu dapat membentuk varian-varian baru dalam bahasa yang bersangkutan atau dapat pula berupa penggantian kata atau istilah baru dalam suatu varian bahasa dengan kata atau istilah lain, begitu juga sastra.
Begitu uniknya masalah kebahasaan dan kesastraan sehingga perlu ditangani secara sungguh-sungguh dan terencana, baik itu dalam hal pengembangan, pelindungan, pembinaan, maupun pemasyarakatannya. Hal ini dilakukan agar bahasa dan sastra -baik itu bahasa dan sastra Indonesia maupun daerah- sebagai wahana untuk bekerja sama, memahami hakikat keberadaan suatu komunitas bahasa baik dalam hubungan antarsesama maupun dalam hubungan dengan komunitas bahasa yang lain, menjadi salah satu perekat dalam membangun kehidupan yang diliputi semangat solidaritas dan berkesetaraan dalam masyarakat majemuk ini dapat tercapai.
Dalam konteks itu pula maka keberadaan suatu institusi yang khusus menangani masalah kebahasaan dan kesastraan yang tidak hanya berkedudukan di pusat, tetapi juga di daerah-daerah sangat diperlukan. Sehubungan dengan itu, Menteri Pendidikan Nasional melalui SK-nya Nomor: 157/O/2003 tanggal 17 Oktober 2003 menyetujui pembentukan lima buah kantor bahasa di lima provinsi, salah satunya di Nusa Tenggara Barat. Keputusan ini kemudian diperkuat melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2012 tentang Keberadaan Kantor Bahasa Provinsi NTB. Pada awal berdirinya, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menempati ruang di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi NTB. Sejak akhir tahun 2006 mulai menempati kantor baru yang beralamatkan di Jalan Dokter Sujono, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Sejak berdirinya sampai saat ini, Kantor Bahasa Provinsi NTB telah dipimpin oleh enam orang, yaitu Prof. Dr. Mahsun, M.S. (2004—2009), Dra. Yeyen Maryani, M.Hum. (Plt. 2009—2012), Dr. Syarifuddin, M.Hum. (2012—2018), Drs. Songgo Siruah, M.Pd. (2018—Mei 2019), Dr. Umi Kulsum, S.S., M.Hum. (Juni 2019–-Mei 2022), dan Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum. (Juni 2022--sekarang).